Senin, 15 Agustus 2016

Selamatkan koruptor



            Presiden Indonesia yang juga ketua dari sebuah partai sedang sakit keras dan sudah satu bulan di rawat di rumah sakit. Padahal pemilu tinggal beberapa minggu lagi. Semua kader partai harap-harap cemas menunggu perkembangan kesehatannya.
            Dokter sudah beberapa kali memeriksa dan mengobati. Tapi tak ada kemajuan. Kian hari kesehatannya kian memburuk. Dan kian banyak pula kolega Presiden yang datang menjenguk serta mendoakannya.
            Pada suatu hari, ketika keadaan kian kritis, Presiden mendadak mengumpulkan beberapa pengurus penting partainya.
            “Saya merasa ajal saya sudah dekat,” Kata Presiden setengah berbisik.
            Para anak buahnya memasang telinga baik-baik. Sebab Presiden pasti punya wasiat buat mereka. Dan benar saja.
            “Tapi saya harus mewasiatkan sesuatu dulu untuk kemajuan partai kita…”
            Semua orang menahan napasnya. Dan inilah wasiat dari Presiden Indonesia :
            “SELAMATKAN KORUPTOR..”
            Lalu Presiden pun meninggal.
            Keluarga Presiden menangis sedih kehilangan suami sekaligus pula ayah yang sangat bertanggung jawab.
            Rakyat Indonesia juga menangis kehilangan Presidennya.
            Para anggota partainya juga menangis. Selain malu dengan wasiat ketua partainya yang norak, mereka juga tidak mengerti apa maksud sebenarnya dari wasiat tersebut.
            “Kita tidak perlu sedih berlama-lama. Kita harus segera memecahkan maksud dari wasiat ketua partai kita. Ini pasti ada maknanya bukan hanya sekedar menyelamatkan koruptor,” Kata ketua partai yang baru.
            “Tapi apa maksudnya? Masa kita benar-benar harus menyelamatkan koruptor. Itu sungguh sangat memalukan”
            “Makanya kita harus segera mengadakan pertemuan untuk memecahkannya.”
            Maka pertemuan pun digelar selama berhari-hari dan berminggu-minggu. Semua orang berpendapat karena ingin dianggap jadi orang yang paling berjasa untuk partainya. Kasus-kasus korupsi besar yang pernah menimpa beberapa kader mereka coba diungkap lagi. Siapa tau ada korelasinya.
            Akhirnya setelah puluhan kali melaksanakan rapat yang melelahkan, wasiat dari ketua partai mereka itu pun bisa dipecahkan. Ternyata ada hubungannya dengan pemilu yang sudah di depan mata. Maksudnya begini :
            SELAMATKAN KORUPTOR. KARENA KALAU KORUPTOR HABIS, KITA TIDAK PUNYA SUMBER DANA LAGI UNTUK KAMPANYE PEMILU TAHUN DEPAN.

Hiks… sampe segitunya…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar