Presiden Indonesia yang juga ketua
dari sebuah partai sedang sakit keras dan sudah satu bulan di rawat di rumah
sakit. Padahal pemilu tinggal beberapa minggu lagi. Semua kader partai
harap-harap cemas menunggu perkembangan kesehatannya.
Dokter sudah beberapa kali memeriksa
dan mengobati. Tapi tak ada kemajuan. Kian hari kesehatannya kian memburuk. Dan
kian banyak pula kolega Presiden yang datang menjenguk serta mendoakannya.
Pada suatu hari, ketika keadaan kian
kritis, Presiden mendadak mengumpulkan beberapa pengurus penting partainya.
“Saya merasa ajal saya sudah dekat,”
Kata Presiden setengah berbisik.
Para anak buahnya memasang telinga
baik-baik. Sebab Presiden pasti punya wasiat buat mereka. Dan benar saja.
“Tapi saya harus mewasiatkan sesuatu
dulu untuk kemajuan partai kita…”
Semua orang menahan napasnya. Dan
inilah wasiat dari Presiden Indonesia :
“SELAMATKAN KORUPTOR..”
Lalu Presiden pun meninggal.
Keluarga Presiden menangis sedih
kehilangan suami sekaligus pula ayah yang sangat bertanggung jawab.
Rakyat Indonesia juga menangis
kehilangan Presidennya.
Para anggota partainya juga
menangis. Selain malu dengan wasiat ketua partainya yang norak, mereka juga
tidak mengerti apa maksud sebenarnya dari wasiat tersebut.
“Kita tidak perlu sedih
berlama-lama. Kita harus segera memecahkan maksud dari wasiat ketua partai
kita. Ini pasti ada maknanya bukan hanya sekedar menyelamatkan koruptor,” Kata
ketua partai yang baru.
“Tapi apa maksudnya? Masa kita
benar-benar harus menyelamatkan koruptor. Itu sungguh sangat memalukan”
“Makanya kita harus segera
mengadakan pertemuan untuk memecahkannya.”
Maka pertemuan pun digelar selama
berhari-hari dan berminggu-minggu. Semua orang berpendapat karena ingin
dianggap jadi orang yang paling berjasa untuk partainya. Kasus-kasus korupsi besar
yang pernah menimpa beberapa kader mereka coba diungkap lagi. Siapa tau ada
korelasinya.
Akhirnya setelah puluhan kali melaksanakan
rapat yang melelahkan, wasiat dari ketua partai mereka itu pun bisa dipecahkan.
Ternyata ada hubungannya dengan pemilu yang sudah di depan mata. Maksudnya
begini :
SELAMATKAN
KORUPTOR. KARENA KALAU KORUPTOR HABIS, KITA TIDAK PUNYA SUMBER DANA LAGI UNTUK
KAMPANYE PEMILU TAHUN DEPAN.
Hiks… sampe segitunya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar